BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Banyak
pasien terutama pasien lanjut usia yang datang ke dokter dengan keluhan nyeri
sendi dan rasa nyeri di berbagai tempat di tubuhnya, sering kali menganggap
dirinya terkena asam urat atau Osteoporosis. Atau sering datang
hanya dengan keluhan sakit reumatik. Dan rasa nyeri ini seringkali menimbulkan
“siksaan” bagi kebanyakan orang sampai tidak bisa menjalankan hidupnya dengan
baik, terbatasnya aktifitas, tidak bisa tidur, bahkan untuk sholat pun sulit.
Semua penderitaan itu menimbulkan pertanyaan pada semua orang yang pernah
merasakannya. Apakah sebenarnya penyakit reumatik itu? Berbahayakah? Dan
bagaimana mengatasinya? Dan banyak pertanyaan lagi yang timbul di masyarakat.
Belum lagi dengan banyaknya obat-obatan atau jamu yang mengklaim berkhasiat
untuk menyembuhkan penyakit ini tetapi malah menimbulkan penyakit lain yang
terkait dengan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan dan jamu-jamuan
tersebut. Padahal obat atau jamu tersebut hanya menghilangkan rasa nyeri
sementara tetapi tidak menyembuhkan.
Biasanya
pasien-pasien tersebut telah mengkonsumsi obat – obat atau jamu secara berulang
untuk mengurangi rasa nyeri dan kurang tepat yang malah memperparah dan
menambah penyakitnya seperti kerusakan ginjal dan BAB berdarah akibat iritasi
lambung oleh efek samping dari obat / jamu tersebut. Untuk itu dalam makalah
ini akan dijelaskan secara awam dan ringkas tentang penyakit reumatik terutama
penyakit reumatik yang sering(Osteoarthritis),radang sendi (Reumatoid
Arthritis), pengeroposan tulang (Osteoporosis) dan radang sendi
akibat asam urat / pirai (Gout Arthritis).
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Reumatik
adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem
muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot). Dari sekitar lebih
dari 100-an penyakit reumatik sebagian besar tidak berbahaya, namun sangat
mengganggu karena rasa nyerinya. Memang ada penyakit reumatik yang dapat
menimbulkan kematian tetapi sangat jarang sekali dan biasanya perjalanan
penyakitnya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Yang paling ditakuti dari
penyakit reumatik ini bila tidak diobati dengan benar adalah akan menimbulkan
kecacatan baik ringan seperti kerusakan sendi maupun berat seperti kelumpuhan.
Yang sering terjadi adalah kurangnya kualitas hidup seseorang yang berakibat
terbatasnya aktifitas, depresi sampai berimbas pada status sosial ekonomi
seseorang atau sebuah keluarga. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah penyakit
reumatik ini tidak berhubungan dengan stroke tetapi berhubungan dengan gaya
hidup, pekerjaan, imunitas dan beberapa penyakit berhubungan dengan genetika.
Penyakit
Reumatik, Pengobatan dan Permasalahannya
Masyarakat
kita mengenal sekitar 100 macam penyakit reumatik, beberapa di antaranya
dikeluhkan sebagai encok, pegal linu, dan boyok pegel. Umumnya keluhan tersebut
merupakan gejala kaku, nyeri, bengkak sampai keterbatasan gerak sendi. Sebagian
orang kurang mengeluhkan gangguan tersebut, bahkan menganggapnya sebagai suatu
hal biasa karena terlalu banyak bekerja keras. Atau paling-paling cukup membeli
obat reumatik dari warung atau toko obat. Biasanya jasa dokter baru diperlukan
setelah rasa nyerinya tak tertahankan atau terdapat perubahan bentuk sendi.
Padahal pemakaian obat untuk reumatik, baik yang dibeli sendiri di warung
maupun toko obat atau yang diberikan oleh dokter, hanyalah salah satu mata
rantai penanggulangan penyakit reumatik, di samping istirahat, proteksi sendi,
fisioterapi, pembedahan dan psikoterapi.
Karenanyantikan
progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi. , Demikianlah sekilas mengenai
penyakit rumatilk. Banyak hal yang tidak dibahas disini, tetapi setidaknya
memberikan gambaran ringkas tentang penyakit reumatik. Kadang kala rasa pegal
linu akibat terlalu lelah bekerja sering dikeluhkan sebagai penyakit reumatik
tetapi sebenarnya hanya kelelahan atau kram pada pada otot saja. Sekali lagi
bila menemukan keluhan pada sendi dan otot yang dapat dilakukan pertama kali
adalah istirahatkan bagian tubuh yang sakit, mengompresnya dengan handuk hangat
dan meminum obat paracetamol. Bila tidak sembuh segera minta pertolongan dokter
untuk mendapatkan obat yang lebih baik. Bila berlanjut maka harus control
teratur. Jangan sekali-sekali meminum obat sendiri apalagi mengkonsumsi jamu
apalagi bila dalam jangka waktu yang lama karena efek sampingnya sangat
berbahaya.
Untuk
reumatik dianjurkan menggunakan obat penghilang rasa sakit sederhana semacam
paracetamol atau aspirin untuk nyeri yang ringan. Obat ini tidak mempengaruhi
proses peradangan yang terjadi. Sehingga hanya berguna untuk keluhan nyeri
ringan dan bukan untuk pengobatan jangka panjang.
Sedangkan
obat reumatik yang banyak dijumpai di pasaran, termasuk yang diberikan dokter
adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Bahkan obat golongan ini masih
dianggap mampu menanggulangi gejala dan dapat menekan proses peradangan,
meskipun tidak dapat menghentikan proses penyakit. Sampai saat ini OAINS memang
dapat digunakan pada semua keluhan reumatik, baik pada sendi maupun di luar
sendi. Tapi paling bermanfaat pada reumatik di luar sendi. Dengan catatan,
perlu dibantu dengan fisioterapi maupun suntikan kortikosteroid pada
persendian. Beberapa penyakit reumatik tertentu membutuhkan pengobatan spesifik
bahkan terdapat beberapa penyakit yang membutuhkan pengobatan kortikosteroid
jangka panjang dan obat sejenis kemoterapi.
Upaya-upaya
yang dapat dilakukan sendiri di rumah bisa dimulai tanpa obat, melainkan dengan
menghangatkan persendian yang sakit. Ada bermacam cara pemanasan yang dapat
dilakukan oleh setiap penderita di rumah. Salah satu di antaranya dengan cara
mengompres. Sediakan air hangat dalam mangkuk dan handuk kecil. Celupkan handuk
ke dalam air dan tekan-tekankan pada persendian yang terganggu tersebut. Ulangi
cara ini berkali-kali sampai bagian yang sakit berkurang rasa nyerinya.
Cara lain,
dengan memasukkan air panas ke dalam botol. Kompreskan botol hangat ini pada
persendian yang sakit, sampai terasa nyaman. Sinar matahari pun dapat dipakai
untuk memanaskan persendian punggung yang sakit. Untuk cara ini, dibutuhkan
alas tidur yang menyerap panas, misalnya terpal. Jemurlah alas ini di bawah
sinar matahari sampai beberapa lama, kemudian berbaringlah di atas terpal
hangat ini dengan nyaman.
Beberapa
Penyakit Reumatik Yang Sering Dijumpai
Pengapuran
Sendi (Osteoarthritis) adalah pengapuran pada sendi yang disebabkan karena
proses penuaan yang menyebabkan kerusakan rawan sendi. Sendi yang terkena
adalah sendi yang biasanya sering digerakkan dan sering mendapatkan beban
seperti pergelangan tangan, siku, pinggang, lutut dan engkel pada tumit. OA
terjadi akibat berkurangnya cairan pelumas (synovial) pada sendi,
peningkatan enzim penghancur struktur rawan sendi, penurunan pembentukan proteoglikan
(zat pelindung sendi), mulai pecahnya atau ausnya rawan sendi yang membungkus
ujung tulang, terjadinya osteofit (pengapuran sendi).
Gejala-gejala
yang sering terjadi adalah kaku dan nyeri sendi di beberapa sendi yang terkena
terutama pagi hari ketika baru bangun dari tidur, hambatan gerakan sendi, sendi
secara perlahan membesar, permukaan terkadang lebih hangat dari sekitarnya,
kadang disertai kemerahan dan berubah bentuk (deformitas), serta gemeretak
(krepitasi) pada sendi yang sakit. Penyebabnya terbagi menjadi faktor
resiko yang dapat dimodifikasi dengan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor
resiko yang tidak dapat dimodifikasi diantaranya usia, ras kulit
hitam lebih besar resikonya dibanding ras lainnya, genetik, gender wanita,
penyakit metabolik seperti diabetes, kelainan bawaan seperti tulang kaki bentuk
O atau X. Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodikasi diantaranya trauma /
cidera, benturan berulang, gemuk, rokok, hormon dan kelemahan otot.
Berbagai
usaha pencegahan dapat dilakukan sendiri terutama dengan gaya hidup sehat dan
memperhatikan beberapa hal seperti berikut:
·
Usia,
Genetik, gender tidak dapat dicegah
·
Hindari
cidera, benturan berulang, gemuk dikurangi, menghentikan rokok,
·
Mengkonsumsi
Vit C, E, Beta Karoten, dan terapi sulih hormon bagi yang sudah
menopause
·
Hindari
berjalan lebih dari 2 mil/hari, berlari, berdiri terlalu lama, dan mengangkat
beban > 25 kg yang dilakukan rutin
·
Hati – hati
bagi operator keyboard komputer, artis pertunjukan, pembersih karpet dan
lantai, guru, pekerja tambang, petani, pemintal benang dan pekerjaan lain yang
menggunakan sendi tertentu secara terus menerus.
Untuk
pengobatannya adalah sebagai berikut:
·
Obat
penghilang nyeri golongan OAINS, ampuh menghilangkan nyeri dan
mengurangi peradangan yang terjadi, tapi hati-hati iritasi lambung
·
Obat untuk
memperbaiki rawan sendi: gol. glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat
·
Obat untuk
memberi pelumasan sendi ke lutut seperti suntikan hialuronat ke ruang sendi
·
Obat untuk
mengatasi sendi bengkak berisi : cairan glukokortikoid ke dalam sendi
·
Fisioterapi
·
Bila sudah
parah dan menimbulkan komplikasi maka terapi yang terbaik adalah pembedahan
Radang Sendi
Reumatik (Reumatoid Arthritis) adalah suatu penyakit peradangan sistemik dan kronis
yang penyebabnya tidak diketahui dan bermanifestasi pada lapisan dalam sendi
(membran sinovial persendian). Penyakit ini mempunyai spektrum yang luas dan
sangat bervariasi, begitu pula manifestasi pada beratnya sendi yg terkena dan
juga manifestasi di luar persendian walaupun jarang tetapi juga sangat
bervariasi. Akhir-akhir ini sebagian besar ahli sepakat bahwa Reumatoid
Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui
dan ditandai dengan sinovitis erosif (peradangan erosif lapisan dalam
sendi) dan terjadinya simetris antara bagian tubuh kanan dengan kiri.
RA ini
merupakan penyakit yang berkaitan dengan respon imun seseorang dengan
dipengaruhi oleh faktor genetik. Yang terjadi adalah peradangan kronis sinovial
yang progresif sehingga menyebabkan kerusakan arsitektur persendian.
Selain faktor
genetik yang sudah disebut, juga terdapat faktor non genetik yang sebenarnya
dapat dicegah atau dikendalikan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
usia, kemungkinan infeksi bakterial atau virus dan gaya hidup (termasuk rokok
dan alkohol).
Gejala dan
tanda yang dapat ditemui pada sebagian penderita adalah sebagai berikut:
- Kaku pada pagi hari (sekurangnya 1 jam)
- Artritis (radang sendi) pada 3 daerah persendian atau lebih yang merupakan pembengkakan jaringan lunak, persendian atau penumpukan cairan, dan dipastikan bukan pertumbuhan tulang
- Artritis pada persendian tangan
- Artritis simetris (lokasi yang sama pada tubuh kanan dan kiri)
- Nodul reumatoid (benjolan kecil dibawah kulit)
- Faktor reumatoid serum positif (pemeriksaan laboratorium spesifik untuk penyakit reumatik)
- Perubahan gambaran rontgen (erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi/yg berdekatan)
Pencegahan
dan pengobatan dari RA agak sulit, karena penyakit ini berkaitan dengan
kekebalan tubuh dan genetik serta penyebabnya belum sepenuhnya diketahui.
Tetapi yang utama adalah bagaimana mengenali, mengendalikan dan mengurangi
progesivitasnya termasuk mencegah komplikasi yang terjadi. Saat ini masih
berjalan pengembangan obat-obat dengan target yang spesifik terhadap proses dan
mediator yang terlibat dalam perjalanan penyakit RA. Perkembangan ilmu
pengetahuan tentang faktor genetik akan mempengaruhi perkembangan pengobatan.
Pengobatan yang dilakukan pertama-tama adalah menghilangkan nyeri, peradangan
dan pembengkakkan serta kelemahan pada sendi dan otot yang terjadi. Selanjutnya
dilakukan usaha untuk meningkatkan fungsi persendian dan mencegah kekambuhan.
Secara umum
pengobatan RA dibagi dalam 2 golongan besar. Yang pertama adalah obat yang
digunakan untuk mengontrol nyeri, pembengkakan (contohnya OAINS dan
kortikosteroid) dan obat untuk memodifikasi penyakit (dikenal dengan nama
DMARD). Sekedar untuk diketahui pengobatan dengan DMARD ini merupakan
pengobatan yang sulit dan mempunyai efek samping yang cukup berat. Untuk itu
pengawasan yang ketat dan kontrol yang teratur merupakan kunci penting dari
pengobatan RA. Obat-obatan yang digunakan antara lain: hidroksiklorokuin,
sulfasalazine, azathioprine, siklosporin, dan siklofosfamid.
Pengeroposan
Tulang (Osteoporosis) adalah suatu kondisi dimana jumlah jaringan tulang
telah berkurang dan ada risiko yang besar untuk terjadi patah tulang. Osteoporosis
merupakan penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas masa
tulang dan perburukan arsitektur tulang sehingga menyebabkan tulah menjadi
rapuh dan mudah patah (fraktur). Penyakit ini banyak diderita oleh orang tua
terutama wanita yang sudah menopause.
Penyakit ini
sering kali tidak bergejala sampai suatu ketika hanya karena sebab yang ringan
pasien mengalami patah tulang. Walaupun demikian gejala yang sering ditemui
adalah tubuh makin pendek, nyeri tulang, perubahan postur tubuh (menjadi
bengkok atau bungkuk) dan tulang mudah patah. Walaupun secara umum tidak berbahaya
tetapi penyakit ini mempunyai potensi besar menimbulkan kelumpuhan dan sekitar
25% kematian pada orang lanjut usia merupakan rangkaian dari penyakit yang
awalnya disebabkan fraktur akibat osteoporosis. Untuk itu pada orang
lanjut usia harus diperhatikan faktor risiko terjadinya jatuh dan fraktur
apalagi orang tersebut sudah terbukti mengalami osteoporosis.
Penyebab dan
faktor resiko dari osteoporosis adalah hormon esterogen berkurang (wanita
menopause), alkohol, rokok, kurangnya aktifitas, proses menua, kekurangan
asupan kalsium, kurangnya pajanan sinar matahari dan penggunaan obat-obatan
tertentu yang dapat mempercepat osteoporosis (contohnya steroid).
Berbagai
cara dapat dilakukan untuk mengurangi progesivitas dari penyakit ini seperti:
Melakukan aktifitas fisik teratur (jalan kaki 30-60 menit/hari, olah raga
dengan beban), hindari alkohol dan rokok, hindari risiko terjatuh, hindari
penggunaan obat sendiri untuk jangka panjang karena ada obat yang dapat
mempercepat osteoporosis.
Pengobatan
yang biasa dilakukan dokter bernacam-macam, tetapi akan percuma kalau pasien
tidak melakukan aktifitas yang dapat mencegah progresivitas penyakit seperti
diatas. Pengobatannya adalah dengan :
o
Bifosfonat, merupakan
obat yang berperan menghambat proses penghancuran tulang
o
Raloksifen, merupakan
obat yang berperan menggantikan fungsi estrogen di tulang dan jaringan lemak.
(estrogen adalah hormon yang diproduksi pada masa reproduksi – berhenti setelah
menopause)
o
Terapi sulih
hormon (bagi yang menopause)
o
Kalsitonin, menurunkan
resorpsi (pengambilan) kalsium pada tulang
o
Osteoanabolik,
obat-obatan yang meningkatkan pembentukan struktur tulang
o
Kalsium dan
vitamin D, zat penting dalam pembentukan tulang
o
Pembedahan
bila terdapat fraktur atau deformitas yang berat
Radang Sendi
Asam Urat / Pirai (Gout Arthritis) adalah peradangan sendi akut yang disebabkan oleh
pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. Gejala klasik asam urat ialah
serangan akut berulang yang sangat nyeri pada pangkal jempol kaki dan beberapa
sendi lainnya. Asam urat akut sering berulang dan berhubungan dengan
peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Asam urat
berasal dari purin yang ada dalam inti sel yaitu asam nukleat baik yang berasal
dari tubuh manusia sendiri (penderita leukimia memiliki kadar asam urat yang
tinggi) maupun dari makanan seperti daging merah, jeroan, seafood. Kadar
normal kandungan asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Asam urat yang
terbentuk dalam tubuh kebanyakan akan dibuang ginjal melalui urin.
Pada
penyakit ini yang penting adalah memperhatikan berbagai penyebab peningkatan
asam urat dalam tubuh, yaitu:
· Produksi Asam Urat Berlebihan,
yang disebabkan karena faktor genetik, penderita leukimia atau keganasan
lainnya, asupan tinggi purin, kegemukan (obesitas) dan hipertrigliseridemia,
konsumsi alkohol, konsumsi fruktose.
· Ekskresi/Pengeluaran Asam
Urat Berkurang, yang disebabkan karena faktor genetik, penyakit ginjal
kronik, obat-obatan tertentu (seperti diuretik tiazid, salisilat,
pirazinamid),obesitas dan kurangnya produksi urin.
Menurut
salah satu penelitian yang dilakukan oleh Choi, dkk konsumsi daging
merah, jeroan, alkohol dan seafood
meningkatkan kejadian artritis gout, sedangkan sayuran yang kaya purin dan susu
tidak menyebabkan peningkatan terjadinya artritis gout. Hal ini didasarkan dari
hasil penelitiannya selama + 15 tahun ke 4000 orang.
Artritis
(radang sendi) Gout berulang akan menyebabkan arthritis akut diberbagai sendi.
Artitis Gout selama lebih dari 10 tahun akan menyebabkan terjadinya pengendapan
kristal asam urat dalam sendi yang disebut tofus dan batu ginjal. Jumlah
tofus berhubungan dengan berat dan lamanya artritis dan kadar asam urat. Tofus
ringan bila kadar asam urat 10-11 mg/dl, berat jika > 11 mg/dl.
Jenis
Komplikasi Asam Urat dan Penatalaksanaannya
Jenis
Komplikasi Asam Urat
|
Penatalaksanaan
|
||||||||
Hiperurisemia
(Peningkatan kadar asam urat)
|
|
||||||||
Artritis
Gout Akut
|
|
||||||||
Artitris
Gout bertofus
|
|
||||||||
Batu
Ginjal Asam Urat
|
|
Demikianlah
sekilas mengenai penyakit rumatilk. Banyak hal yang tidak dibahas disini,
tetapi setidaknya memberikan gambaran ringkas tentang penyakit reumatik. Kadang
kala rasa pegal linu akibat terlalu lelah bekerja sering dikeluhkan sebagai
penyakit reumatik tetapi sebenarnya hanya kelelahan atau kram pada pada otot
saja. Sekali lagi bila menemukan keluhan pada sendi dan otot yang dapat
dilakukan pertama kali adalah istirahatkan bagian tubuh yang sakit,
mengompresnya dengan handuk hangat dan meminum obat paracetamol. Bila tidak
sembuh segera minta pertolongan dokter untuk mendapatkan obat yang lebih baik.
Bila berlanjut maka harus control teratur. Jangan sekali-sekali meminum obat
sendiri apalagi mengkonsumsi jamu apalagi bila dalam jangka waktu yang lama karena
efek sampingnya sangat berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar