Senin, 31 Desember 2018

Antioksidan

Indonesia Surga Antioksidan


Indonesia adalah negeri yang memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa melimpah tak terkecuali biodiversitasnya. Negeri dengan julukan Zamrud Katulistiwa ini memesona bangsa-bangsa lain sehingga iri akan kekayaan negeri ini. Kekayaan surgawi inilah yang menjadikan Indonesia menjadi pusat perhatian para saintis mulai dari bidang kedokteran, farmasi, biologi, kelautan, dan masih banyak lagi.

Kekayaan yang perlu kita ketahui adalah bahwa Indonesia merupakan gudang penghasil makanan dengan antioksidan paling tinggi di dunia. Apa itu antioksidan? Antioksidan adalah zat mampu mentralisir radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas itu bisa bersumber dari zat pencemar bahkan bisa dihasilkan oleh tubuh sendiri (Stress Oksidatif).




Makanan yang banyak mengandung antioksidan seperti rempah, sayur, dan buah sangat diperlukan oleh tubuh kita terhadap kecaman radikal bebas yang ada di lingkungan sekitar kita. Antioksidan dalam suatu bahan makanan dapat dianalisis nilai antioksidannya yang dikenal dengan ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity). 

Nilai ORAC suatu bahan uji dapat menentukan potensi manfaat dari bahan uji tersebut, misal untuk kebutuhan farmasi, anti-aging, stamina, dan lain-lain. Lembaga USDA (US Department of Agriculture) mendata nilai ORAC suatu bahan uji di seluruh dunia. Hasilnya Top 100 dari daftar bahan uji ternyata banyak sekali yang ada di Indonesia (Klik Disini). Bahkan urutan pertama dari daftar tersebut adalah tanaman asli Indonesia. Berikut daftarnya:



Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa tanaman dengan nilai antioksidan tertinggi adalah cengkeh (cloves). Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia. Selain cengkeh, tanaman yang sering kita jumpai adalah kayu manis (cinnamon), kunyit (turmeric), dan Kakao.

Bersyukurlah kita ada di Indonesia yang dianugerahi dengan berlimpahnya tanaman dengan nilai antioksidan yang tinggi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Health-Related Quality of Life of Patients with HPV-Related Cancers in Indonesia Didik Setiawan, PhD1,2,*, Arrum Dusaļ¬tri, BPharm2, Gi...